Seseorang pasti mengira dia akan baik baik saja dalam hidupnya. Tak di pungkiri itu.. dan dengan penuh harap dia akan senantiasa mewujudkan impiannya itu bahkan senua pasti ingini dan mengira hidupnya akan lebih baik...
Tapi bagaimana jika "dia" berkata lain?,,.
Bukankah smua mengetahui itu?
Meski hanya sebatas pengetahuan masing masing.
Tapi bukankah itu yg terjadi?.
Bagaimana mungkin tidak?,,,
Saat jani. Ada dalam sbuah Rahim.
Apa si janin tahu bagaimana kelak dia dilahirkan? Bahkan oleh mani dan rahim siapa dia di kandung?
Ya... smua hanya tekateki penuh arti. Saat dia lahir apa dia juga sadar akan rupa yg di citrakan?, juga bagaimana sifatnya nanti saat dewasa?. Serasa rumit jika kita berusaha menuai arti amua ini.
Seorang yg ber anggapan bahwa nasip ada dalam genggaman masing" menyatakan bahwa sepenuhnya kesuksesan itu adalah hasil jerih payah. Bukan sekedar anugrah yg mesti di syukuri. Mereka seolah anggap remeh sosok sosok lain yg dirasa kurang beruntung daripada nya. Meng anggap bodo atau bahkan malas.
Tak jarang juga menertawakan atas sebagian yg lain dg tanda kutip menghina.
Sedang satu sisi lain ada yg menganggap smua yg dia miliki juga apapun yg tlah dapat dia raih adalah sekedar titipan atau bahkan dianggap ujian. Rupa elok, harta melimpah, kedudukan sbagai pemimpin, serasa ujian berat bagi mereka...
Seolah itu smua adalah belenggu yg dibebankan oleh tuhan pada mereka.
Padahal dalam hati mereka tak ingini itu semua. Hanya dia tak berdaya atas smua ketetapan rabb al alami atas leher mereka.
Hingga hidup mereka serasa kosong tanpa tujuan pasti. Selain dari ingin menguak kenapa dari mana kemana dan siapa.
Meski sampai kapanpun tak kan pernah dia bisa temukan jawaban atas smua itu... ila bi idnillah...
Hanya jika dia ingin sesuatu terjadi dia hanya tinggal bilang terjadilah.... maka terjadilah itu......
Sabtu, 12 Maret 2016
Kun faya kun
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar