Karna hanya itu saja yang bisa saya lakukan..
Meskipun saya tahu saya menaruh banyak harapan padamu..
Ingin bersanding dengan mu..
Membagi semua denganmu..
Menjadi tua dan mati bersamamu..
Namun juga semua ter patahkan dengan sadarku..
Kiranya tak kan pantas..
Tak kan baik buatmu..
Mana mungkin bisa seonggok sampah bisa bersama semerbak wangi bunga...
Bahkan sampah gak kan pernah bisa hidup kembali..
Hanya mungkin bisa bertahan sementara sampai nanti sang bunga layu dan menjadi sampah bersama..
Dan .....
Saya tak kan mungkin se naif itu..
Karna saya yg tahu bahwa cinta tak harus memiliki..
Gelanndangan mana yg merasa pantas mendampingi sang raja...
Hanya biarkan saya senantiasa melafadz kan namamu...
Bahkan izinkan disetiap hembusan nafasku.. dalam setiap detik masa hidupku...
Meski saya tak bisa berjanji untuk mengubur rasa cinta ini..
Cinta yang tak semestinya ada...
Bahkan jika se isi dunia tahu tak kan merendahkanmu...
Hanya akan mentertawaiku...
Bukan seperti sibungkuk merindukan bulan...
Namun semisal sampah dalam semangkuk sup..
Hanya akan menjadikan nya sampah..
Biarkan ya Allah.,
Biarkan saya menghayal...
Dan biarkan terus menghayal...
Seolah engkaulah Rabb ku....
Yang mendampingiku...
Menopangku..
Menuntunku dalam setiap ayunan langkahku...
Biarkan itu semua...
Sampai saya muak dalam harap...
Sampai saya sadar diri...
Sampai saya bisa terima kenyataan...
Biarkan ada namamu disini...
Dalam denyut jantung ini..
Dalam aliran darah ini...
Dalam pompa paru paru ini...
Dalam hembus nafas tak berguna ini...
Kan ku biarkan mulutku terbungkam..
Karna tak selayaknya seonggok sampah meracau tentang keindahan..
Dan keharuman aromamu...
Biarkan sampah ini terus terhanyut...
Sampai batas waktu sampai dimuara nirvana..
Menuai karma yg ter rawat subur ..
Biarkan ya rabbb....
Biarkan ku terus gong gongkan namamu...
Tanpa pernah bisa masuk kedalam rumahmu...
Tanpa pernah duduk bersama jamuanmu...
Hanya ingin terus menggonggong...
Ya rabb....
Ya rabb...
Ya rabb...
Biarkan ya rabb....
Kumohon...
